Rabu, 27 Mei 2015

Terima Kasih, Atas 23 Ribu Kali yang Sering Aku Lupa Bersyukur Atasnya

Image Source
Kepada nadi yang terus mendenyutkan rindu.
Kepada jantung yang senantiasa mendetakkan cinta.
Kepada hati yang aku ingin menjadi tempat bertumbuhnya segala kebaikan.
Kepada laku yang aku harap menjadi sebab terguratnya senyum kepada mereka di sekitar.

Kiranya, ada satu hal yang tak pernah mungkin aku selesai melakukannya hingga kapan. Ada sesuatu, yang harus terus dilakukan, tapi tak pernah punya satuan pasti untuk dianggap tuntas. Apakah lagi jika bukan mendidik diri agar senantiasa bersyukur. Atas segala yang sederhana, atas segala yang seringkali luput.

Senin, 25 Mei 2015

Modul Kardiovaskuler: Sebuah Refleksi

Sabtu malam. Di dapur. Lagi ngulek sambel. Memasang raut cemberut. Berujar.

“Pak, masa besok ade jadwal kuliah… Padahal kan hari Minggu…”

“Iye, ndak ape-ape lah…”

“Trus, minggu depan nanti, jadwal ujian malah di hari Minggu juga…”

“Bagus tuh… Seharusnye emang gitu. Hari Sabtu Minggu tuh ndak usah diliburkan. Biar kuliahnye cepat selesai.”

“Tapi kan…”

“Udah… Nanti kan yang nikmatin hasilnye diri sendiri juga… bukan orang lain…”

Terdiam. Tertunduk. Ngulek sambel lagi.

Jumat, 22 Mei 2015

How, Aku, dan Sepucuk Kebohongan Semu

Assalamu’alaikum!

Temen-temen pada ngerasa familiar gak sih sama judul postingan ini? Judulnya itu “How, Aku, dan Sepucuk Kebohongan Semu”. Mirip-mirip sama judul novelnya Tere Liye, yaitu “Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah Jambu”. Novel itu menceritakan tentang Borno, seorang bujang berhati paling lurus di sepanjang Sungai Kapuas. Nah, Tere Liye itu dapat inspirasi buat nulis novel ini saat beliau berada di Kalimantan Barat. Makanya novelnya bisa keren banget :D

Lah? Trus hubungannya Tere Liye sama postingan ini apaan dong? Gak ada sih, hehe. Di postingan ini saya cuma mau cerita tentang pengalaman saya menggunakan aplikasi kekinian yang sempat heboh beberapa waktu lalu. Apalagi kalau bukan robot HowOldDotNet itu. Jadi, untuk mempermudah penulisan, selanjutnya akan kita sebut dengan Robot How.

Selasa, 19 Mei 2015

Tentang Negeri-Negeri

Alkisah, terdapatlah sebuah negeri yang alamnya dianugerahi kekayaan begitu melimpah. Tanahnya sangat subur, dapat menumbuhkan berbagai jenis tanaman dengan mudahnya. Lautnya sering membuat negeri-negeri lain memendam iri, sebab berbagai jenis ikan hidup dengan baik di kedalamannya. Negeri ini amat kaya, bahkan hingga tanah terdalam yang tak mampu lagi dihujam oleh akar pepohonan. Disana, tersimpan begitu banyak sumber minyak bumi dan tambang lain yang menjanjikan kesejahteaan hidup apabila dikelola dengan baik dan benar.

Negeri ini memanglah kaya, tapi ada hal yang selalu janggal di hati apabila kau mau ikut merenung bersamaku. Tapi sebelum itu, kau harus berjanji untuk tidak menyebarkan berita ini kepada siapapun. Cukuplah kita –kau dan aku- serta Tuhan yang tahu.

Kamis, 14 Mei 2015

Pilihan

Image Source

Saya sangat bersyukur karena Allah telah pertemukan dengan mereka, adik-adik yang sedang berjuang keras dalam menggapai mimpinya untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Sebab bertemu dengan mereka, rasanya seperti menemui  diri saya sendiri, saat dua tahun yang lalu.

Menemui mereka, yang giat mempelajari soal-soal tes masuk perguruan tinggi. Menemui mereka, yang sibuk bertanya dengan senior disana-sini untuk meminta tips dan trik agar bisa lolos tes masuk universitas, terutama di fakultas kedokteran yang katanya susah untuk ditembus. Menemui mereka, para remaja tanggung yang semangat adalah sumber energi utama bagi mereka untuk terus bergerak, untuk terus berusaha. Menemui mereka, yang membawa harapan orang tua sebagai pemantik kemauannya untuk tidak lelah dan tak berhenti belajar. Menemui mereka, yang lisannya tak pernah putus memohon kepada Yang Maha agar dipermudah jalan mereka.

Senin, 11 Mei 2015

Fragmen Pertama

Sejak Ayah dipindahtugaskan ke Kota Pontianak, maka baru kali inilah aku kembali mengunjungi tempat kelahiranku. Tempat yang harus ditempuh perjalanan belasan jam menggunakan klotok, sebab harga tiket pesawat terlalu melangit bagi orang-orang bumi seperti kami. Sekarang, jarum jam menunjukkan pukul 7 malam, saat klotok yang kutumpangi merapat ke Kubu untuk menurunkan dan menaikkan sebagian penumpang. Tujuan utama dari perjalanan klotok ini masih jauh. Masih sekian jam lagi.

Pandanganku terlempar jauh menembus kabut malam. Terlampau jauh hingga dapat menembus ruang dan waktu. Pikiranku terbang ke masa lalu, saat fenomena sebuah buah yang gugur dari pohonnya menjadi sebab musabab atas pertalian persahabatan yang terjalin antara kita berdua.

Kamis, 07 Mei 2015

Kepadamu: Yang Ingin Kutemui

Image Source

Kau tahu? Di dunia ini, banyak sekali mereka yang mengaku-ngaku pencinta, tapi sejatinya hanyalah seorang pengecut. Lihatlah, betapa romantisnya mereka berbual tentang kecintaannya kepada hujan, mengaku-ngaku mengagumi cumulonimbus yang kewalahan membawa massa hingga tetes demi tetesnya menghujam bumi.

Mereka yang mengaku mencintai hujan, tapi lantas berlarian mencari tempat berteduh dari apa yang katanya mereka cintai. Mengaku mencintai hujan, tapi menghilangkan segala euforia saat percik air dari langit mulai disambut oleh dedaunan, menghujam batang, mengakar ke bumi. Mengaku mencintai hujan, tapi lafadz-nya luput atas segala doa-doa yang semestinya diucapkan sebagai bentuk kesyukuran.

Sabtu, 02 Mei 2015

(S)talking to the Moon

Bismillahirrahmanirrahiim.
Hari ini tanggal 2 Mei kan ya? Selamat Hari Pendidikan Nasional!!!

Ambil dari gugel :v

Nah, tema postingan kali ini sedikit banyak akan menceritakan tentang sahabat saya, seseorang yang saya telah menghabiskan tiga tahun pendidikan di SMA bersamanya. Namanya Sela.

Jumat, 01 Mei 2015

Flash Fiction: Menanyakan Jawaban

Image source

“Akankah kau percaya padaku jika kukatakan bahwa cintaku padamu tak akan pernah selesai?”

“Maksudmu? Kau… mencintaiku? Sejak kapan?”

“Bahkan untuk memulainya pun aku tak pernah berani. Bagaimana mungkin aku bisa menyelesaikan cintaku padamu?”