Rabu, 31 Agustus 2016

Bahu Membahu Pemuda Pontianak demi Beting Tercinta

Sebut saja “Kampung Beting”, maka sebagian besar warga Pontianak akan bergidik takut apabila mendengar nama wilayah tersebut. Stigma negatif sebagai kampung narkoba  telah lama melekat pada tempat ini, sebuah pemukiman yang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak Timur. Terlebih tingkat kriminalitas yang tinggi di daerah tersebut, menyebabkan nama “Kampung Beting” menjadi kian angker.

Kampung Beting, Kampung di atas air (sumber foto)

Sebagai seorang mahasiswa kesehatan, saya pernah mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktikum lapangan di sebuah Puskesmas yang wilayah kerjanya mencakupi Kampung Beting. Dan saya beserta teman-teman satu kelompok telah paham, maklum sepenuhnya saat mengetahui bahwa satu di antara program unggulan yang ada di Puskesmas tersebut adalah program LASS, akronim dari Layanan Alat Suntik Steril. Program ini ditujukan kepada para pecandu narkoba suntik, dengan harapan untuk menurunkan penggunaan jarum suntik secara bergantian di kalangan pecandu sehingga angka pengidap HIV/AIDS dapat diminimalisir. Cara kerja program ini sederhana, para pengguna narkoba cukup membawa jarum suntik yang telah dipakainya ke Puskesmas, kemudian petugas akan memberikan ganti dengan jarum suntik steril yang baru.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Tentang Fullday School dan Jessica dan Ahok dan Risma dan Kuliah dan Prioritas dan Inkonsistensi dan Apapun Itu

Assalamu’alaikum ya ahlil blogger!

Well, sebelum kalian menghabiskan waktu untuk membaca keseluruhan isi postingan kali ini, maka saya hendak menyampaikan bahwa ini hanyalah postingan tengah malam yang mengandung sedikit sekali manfaat. Jadi apabila kalian memiliki banyak sekali hal-hal penting yang harus kalian lakukan di luar sana, lakukanlah! Jangan habiskan waktu percuma hanya untuk membaca postingan ini :)

Beberapa hari terakhir ini saya jadi punya lebih banyak waktu yang dapat saya habiskan untuk berleyeh-leyeh ria, melakukan hal-hal tidak produktif yang saya benci dan senangi dalam waktu bersamaan. Menonton televisi. Entah ini hanya kebiasaan saya atau kebiasaan semua orang, tetapi saya sangat senang mengalih-alih channel apabila saya bosan. Dan seperti yang bisa ditebak, entah itu sinetron yang kurang mendidik, acara gossip, drama(tisasi) sinetron India, berita pasaran yang kadang diputarbalikkan, semuanya memenuhi stasiun tv kita saat ini. Hal ini pun membuat saya lebih suka menonton NatGeo daripada stasiun tv dalam negeri. Ya, walaupun kadang saya juga nonton Anandhi dan Uttaran, sih, dan sering kesel sendiri kenapa itu si nenek lama banget meninggalnya. Ya Allah, jadi gini nih kan nulis ngalor-ngidul.

Ayolah, coba kita list satu-satu deh berita-berita yang memakan porsi besar untuk tampil di dunia pertelevisian akhir-akhir ini.

Selasa, 14 Juni 2016

Belajar Mencintai


Bahwa mencintai itu butuh perjuangan, dan mempertahankan rasa cinta itu butuh pengorbanan.

Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Janganlah salah seorang di antara kalian bertanya tentang kecintaannya kepada Allah. Akan tetapi hendaknya dia lebih dulu bertanya tentang sejauh mana kecintaannya kepada Al-Qur’an. Karena jika setiap dari kalian mencintai Al-Qur’an, maka sejauh itu pulalah kalian akan mencintai Allah. Lalu sebanyak apa kadar kecintaan kalian kepada Al-Qur’an, maka sebanyak itu pulalah kecintaan kalian kepada Allah.”

Hari ini aku belajar, bahwa cinta harus diilmui. Dan inginku hanya satu: belajar menyurga bersamamu.


Self Reminder.
Ramadhan 1437 H.


Karena, ada yang paling butuh untuk kita nasihati: diri kita sendiri.


Selasa, 10 Mei 2016

Teruntuk Wanita Baik. Aku Akan Baik-Baik Saja

Aku mendapatkan tatapan sinis darinya. Padahal ini adalah kali pertama kami bertemu, walaupun namanya memang sudah santer terdengar di sekolahan. Andira Pramesti Lestari, siswi langganan juara kelas dan juara olimpiade Fisika.

“Kalau kayak gini caranya, gak yakin menang deh…” Dia mendengus kesal.

Padahal perkaranya sepele sekali. Karena aku berkata bahwa batu dengan massa 1 kg lebih berat daripada kapas dengan massa 1 kg pula.

Itu adalah pendapatku mengenai salah satu soal yang harus kami kerjakan. Ini adalah perlombaan adu otak yang rutin dilaksanakan di sekolah kami, dan entah kenapa aku bisa dipasangkan berkelompok dengan wanita berdarah dingin ini. Peserta adu otak ini adalah para juara kelas, yang kemudian akan dipasangkan secara acak untuk menjadi sebuah tim dengan anggota 2 orang.

Minggu, 08 Mei 2016

Untukmu, Lelaki Baik. Semoga Kamu Baik-Baik Saja

Awalnya, kupikir kamu adalah sosok yang tidak banyak bicara, dan lebih sering terlihat serius daripada tersenyum. Tapi kemudian aku yakin bahwa asumsiku terhadap dirimu selama ini, kebanyakan salah. Ternyata kamu adalah sosok yang juga suka mengoceh. Kadang menertawaiku. Kadang menasihatiku. Kadang mengejekku. Tapi lebih sering memberikan penyelesaian atas setiap masalah yang kumiliki tanpa menimbulkan masalah lainnya. Lah, kamu jadi seperti pegadaian bila kudeskripsikan seperti ini.

Aku tak pernah berpikir untuk merawat perasaan yang tak bisa diklasifikasikan hingga selama ini. Maksudku, bukankah ini sudah berjalan selama 8 tahun lebih? Untuk ukuran cinta-cintaan, suka-sukaan gak jelas yang kerap dialami anak muda, bukankah rentang waktu ini begitu berlebihan?

Sabtu, 30 April 2016

Seperti Ada yang Menjagamu


Assalamu’alaikum :)

Salam terhatur untukmu, duhai hati.
Apa kabar?
Masih gersang? Ataukah kemarau akan segera usai?
Padahal di kota ini, musim hujan sudah dimulai dari beberapa bulan lalu.

Pernah ada seorang guru kehidupan yang berkata kepada muridnya. Tentang bagaimana menghadapi keresahan. Tentang bagaimana menyikapi masalah hidup. Bahwa untuk membuat hati lapang, sebaik-baik hal yang dilakukan adalah dengan mengembalikannya kepada sang Pemilik (masalah), kepada sang Pemberi (masalah). Maka akan dipahami bahwa sesungguhnya, hidup ini murni hanyalah ujian. Susah senangnya. Berat ringannya. Sedih bahagianya. Nikmat maupun cobaannya.

Minggu, 24 April 2016

Stigma

Image source

Ini adalah kisah tentang seseorang yang ditinggalkan oleh dirinya sendiri. Aih, sulit sekali menjelaskan maksud dari kalimatku barusan. Maksudku, begini.

Dia adalah seorang anak perempuan yang cerdas dengan prestasi gilang gemilang. Saat itu usianya 9 tahun, sedang menapaki pendidikan formalnya di sebuah sekolah dasar. Tak ada yang berbeda dari dirinya, semuanya sama saja dengan anak-anak kebanyakan.

Hingga pada suatu hari, kakeknya mengalami sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap. Bukan, ini bukanlah suatu penyakit berat. Hanya penyakit biasa seperti lazimnya yang dialami oleh orang-orang berumur. Maka hari itu, sepulang sekolah, pergilah ia menjenguk sang kakek di rumah sakit. Ruang rawat inap sang kakek diisi dengan 2 buah bangsal, yang itu artinya, ada pasien lain yang berada satu ruangan dengan sang kakek.

Selasa, 19 April 2016

Berbenah.


Satu hal yang saya senangi apabila dibahas kala duduk bermajelis adalah perkara niat. Perkara niat, sebuah perkara sederhana namun sering dilupakan oleh kebanyakan kita. Perkara niat, bagai akar dari setiap tindakan, yang tak dapat dilihat, namun menghujam dan menjadi pondasi atas setiap apa-apa yang kita lakukan.

Niat, yang menjadi akar atas setiap tindakan yang kita lakukan, dan kita seringkali mengharapkan perasaan bahagia sebagai buah ranum yang dapat dipetik atas hasil dari jerih payah selama ini.

Minggu, 20 Maret 2016

Rangga, yang Kamu Lakukan ke Saya Itu, Jahat!

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh :)

Ada yang merasa familiar dengan kalimat yang saya gunakan sebagai judul dalam postingan ini? Yak, tepat sekali. Kalimat tersebut adalah sebuah pernyataan yang diucapkan oleh Cinta kepada Rangga di dalam trailer film Ada Apa dengan Cinta part 2. Kalimat ini dilontarkan Cinta atas sikap Rangga yang dianggapnya telah berbuat jahat karena meninggalkan – atau lebih tepatnya menggantungkan Cinta selama 14 tahun.

Image source
Ya, Rangga jahat. Itulah yang ada di dalam pikiran Cinta. Bagaimana tidak jahat? Setelah 14 tahun menghilang tanpa kabar, Rangga tiba-tiba datang menemui Cinta. Dan selama 14 tahun tanpa kejelasan itu, Cinta dengan setia menunggu Rangga untuk kembali, tanpa pernah sedikitpun membuka hatinya untuk pria lain.

Minggu, 13 Maret 2016

Bila Duniaku Begitu Sunyi, Apakah Kau Akan Tetap Tinggal?

Image source

“Jadi gimana perasaanmu?”

“Seneng... Bahagia.”

“Waktu pertama kali lihat mereka… Gimana? Gak sedih?”
Kakak saya kemudian melanjutkan kalimatnya dengan bercerita tentang pengalamannya menjadi terapis untuk mereka. Anak-anak dengan kebutuhan khusus. Menceritakan bagaimana menahan kesedihan yang mendalam saat bertemu dengan anak-anak itu untuk pertama kalinya. Bahkan ada seorang temannya yang saking sedihnya, sampai menangis saat bertemu dengan mereka.

Tapi saya, tidak merasakan kesedihan tersebut. Untuk apa bersedih? Bukankah mereka adalah orang-orang pilihan? Yang kebetulan diciptakan berbeda dari kita? Dan kita yang menyebutnya dengan “tuna”? 

Rabu, 09 Maret 2016

Lintasan Har(apa)n


Kita mungkin satu di antara sekian banyak manusia yang tenggelam dalam hiruk pikuk dunia. Berlomba-lomba, berkejar-kejaran, sikut-menyikut. Oleh karena apa?

Oleh karena sesuatu yang kita sebut sebagai harapan.

Ingin menjadi apa kita sebenarnya?
Bagaimana cara mencapainya?
Dengan siapa kita akan membersamai masa-masa perjuangan tersebut?

Minggu, 21 Februari 2016

Makan Tuh Cinta!

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh :)

Postingan kali ini didedikasikan untuk meramaikan postingan dengan tema makanan di bulan Februari. Jadi, ini sebenernya ide si Yoga yang pengen mengganti postingan dengan tema cinta-cintaan yang biasanya banyak muncul di pertengahan Februari menjadi bertema makanan. Iya, seharusnya sih postingan tema makanan ini ramainya di pertengahan bulan Februari, tapi saya baru bisa bikin sekarang, huehehe.

Well, kalian semua udah pada pernah mampir ke blognya YogaAkbar Sholihin, kan? Nah, saya bingung sama si Yoga ini. Sebenernya dia punya hubungan apa sih sama Wayan Mirna Salihin? Entahlah. Tapi Yoga pernah bawa-bawa sianida waktu komen di blog saya. Hmmm.


Oke, kembali ke topik makanan. Seporsi makanan akan bisa terhidangkan apabila telah dilakukan pengolahan dari bahan mentah terlebih dahulu. Baik hasil akhirnya berbentuk setengah matang, matang, atau tetap dalam bentuk segar, proses pengolahan yang telah dilakukan itu disebut dengan memasak.

Sabtu, 13 Februari 2016

Untukmu, Pacar :3


Assalamu’alaikum, jomblo-jomblo rahimakumullah!
Kamu itu spesial, maka bertahanlah sampai halal :)

Eh, ini judul postingan kan tentang pacar, kok malah yang disapa duluan para jomblo sih? Ah sudahlah.
Nggg… Apa tadi? Pacar? Kamu ngigau, Dar? Emangnya punya? Eh, pernah punya, gitu?
Maka jawabannya: Ya enggak, lah! Huehehe.

Hari ini saya lagi iseng bikin postingan tentang sesuatu yang tidak sedang –bahkan belum pernah– saya miliki. Iya, lima huruf rapuh yang sering dibangga-banggakan oleh pemudi pemuda masa kini. P A C A R.

Rabu, 10 Februari 2016

Outdoor Activity? Why Not?


Assalamu’alaikum!

Apa yang pertama kali terlintas di benak kalian saat melihat seorang perempuan bertubuh mungil dengan jilbab lebar dan menggunakan rok yang sedang naik gunung, snorkeling ataupun naik roller coaster?
Biasa saja? Iya, mungkin biasa saja.

Kamis, 14 Januari 2016

Mblo, Takut Menjomblo? Mungkin Mblo Mengidap Kelainan Ini

IngSrc: Tumblr

Assalamu’alaikum!
Kisah kali ini lahir dari hasil ribut-ribut antara Antony, Lukman dan saya. Bermula dari Antony yang sudah satu tim dengan Lukman, kemudian mengajak saya untuk bergabung dalam tim mereka. Lalu dilanjutkan dengan setujunya saya untuk bergabung.

Tim ini dibentuk oleh Antony dalam rangka yang sederhana dan seperti biasa, mengikuti LKTI. Kali ini, LKTI yang kami ikuti memiliki tema tentang penyakit neuropsikiatri. Tentang saraf dan jiwa. Sedari awal, saya sudah bilang pada Antony bahwa ini bukanlah bidang yang saya jago di dalamnya. Saya sempat menyarankan agar kami mengikuti LKTI yang lain saja, yang mengusung tema tentang kesehatan ibu dan anak. Tapi Antony tetap kekeuh untuk mengajak saya gabung di tim LKTI neuropsikiatri itu. Yowis lah :’)

Sabtu, 09 Januari 2016

Darimu, Aku Belajar Tentang (Jatuh) Cinta

ImgSrc
“Bang, di sini kan ada banyak perempuan cantik, nih. Kalau disuruh milih satu, abang mau pilih yang mana?”

Mendengar pertanyaan seperti itu, perlahan dia mengangkat kepalanya. Senyum pun mulai merekah dari bibirnya yang sedari tadi melengkung ke bawah. Wajahnya sekarang cerah. Dengan kedua bola mata yang berbinar indah, dikelilingkannya pandangan, mengamati para gadis yang duduk mengelilinginya, satu per satu.

“Jadi, bang, mau sama yang mana?”

Yang ditanya hanya menundukkan kepala. Tersenyum malu-malu, untuk kemudian menggeleng perlahan.

“Loh? Kok gak mau sih, bang? Padahal cantik-cantik loh ini mbak-mbaknya…”

“Hmm… Lagi pengen sendiri…” Akhirnya lelaki itu buka suara.

“Oalah… Lagi pengen sendiri, toh…”
***

Minggu, 03 Januari 2016

Yang Tak Terlisankan: Kamu.


Assalamu’alaikum!

Hari ini, tepat setahun sudah usia blog ini. Dibuat pada tanggal 3 Januari 2015, dan saat ini, kalender pada piranti digital saya telah menunjukkan tanggal 3 Januari 2016. Awalnya, tujuan utama dari dibuatnya blog ini adalah dengan harapan agar tulisan-tulisan yang ada dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Se-pecicilan apapun tulisan dalam blog ini, saya selalu berharap agar ada hikmah yang dapat dipetik oleh kamu. Iya, kamu. Entah yang sudah lama menjadi bagian dari blog ini sejak awal mula, ataupun mungkin seseorang yang untuk pertama kalinya terantuk ke salah satu tulisan saya.

Jumat, 01 Januari 2016

Di Bawah 17 Tahun Jangan Baca!

Assalamu’alaikum!
Alhamdulillah, sekarang saya sudah berada di penghujung semester 5. Minggu depan adalah minggu terakhir kuliah di semester ini, kemudian dilanjutkan dengan ujian. Yeay!

Nah, kali ini saya akan berbagi pengalaman selama kuliah di semester 5. Ada 3 modul yang saya dapatkan di semester ini, yaitu Metabolik Endokrin, Reproduksi, serta Saraf Jiwa. Juga, di sela-sela modul Reproduksi, saya beserta beberapa teman dalam tim penelitian kami melaksanakan seminar proposal skripsi :)



Oke, kita langsung bahas per modul, ya.